Perubahan Iklim Dan Pembangunan Infrastruktur
Perubahan Iklim Dan Pembangunan Infrastruktur
Kekeringan yang terjadi
di Indonesia merupakan persoalan klasik
yang tak kunjung terselesaikan. bagaimana tidak, pemerintah seolah tutup
mata akan permasalahan kekeringan yang terjadi setiap tahunnya ini terlebih
pada musim kemarau tiba. Celakanya, masalah kekeringan ini cukup memiliki dampak yang signifikan
terutama dalam bidang pertanian dan kegiatan pangan yang banyak mengalami kerugian (http://suarajakarta.co/tag/pangan/).
Dampak terjadinya
kekeringan yang bisa kita lihat pada saat ini yaitu turunnya produksi tanaman
sehingga tanaman mati dan mengganggu hidrologis lingkungan. Karena produksi
tanaman yang rendah, para petani mengalami kerugian secara material maupun
finansial dan apabila kekeringan ini terjadi secara luas maka akan mengancam
ketahanan pangan nasional.
Sudah
tradisi
Seperti sudah menjadi tradisi, kekeringan di indonesia selalu datang melanda tanah air terlebih pada musim kemarau datang yang menyebabkan kekeringan terjadi di sebagian wilayah indonesia. Aneh memang bila mencermati kekeringan di republik ini, sebagai negara tropis yang pasti memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Seperti sudah menjadi tradisi, kekeringan di indonesia selalu datang melanda tanah air terlebih pada musim kemarau datang yang menyebabkan kekeringan terjadi di sebagian wilayah indonesia. Aneh memang bila mencermati kekeringan di republik ini, sebagai negara tropis yang pasti memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Sebagai wilayah di bumi
yang mendapat intensitas curah hujan yang cukup tinggi terus saja mengalami
kekeringan, seperti kekeringan di negeri hujan! mungkin kata itu yang dapat
menggambarkan bagaimana kondisi hari ini. Dimana musim hujan datang maka
wilayah tersebut mengalami kebanjiran, dan apabila musim kemarau datang wilayah
tersebut mengalami kekeringan.
Hal ini menjadi hal
yang sungguh memalukan serta memilukan bagi rakyat indonesia, Seperti tidak
berkaca dari tahun-tahun sebelumnya pemerintah dan masyarakat tentunya tetap
saja tidak dapat mengatisipasi kekeringan yang akan terjadi bila musim kemarau
tiba yang membawa dampak kerugian materiil dan non materiil.
Untuk itu perlunya
perhatian yang konkret dari pemerintah dalam menyikapi kekeringan yang melanda
tanah air selama ini, perlunya untuk merehabilitasi tata cara pengelolaan air
dan sumber mata air. Selama ini irigasi, drainase serta sungai yang ada di
penuhi dengan tumpukan sampah sehingga membuat jalannya air tersumbat dan tidak dapat mengalir dengan baik yang
mengakibatkan terjadinya banjir.
Agaknya, pemerintah
haruslah menciptakan aliran maupun saluran irigasi, drainase dan sungai yang
sebahagian digunakan untuk mengairi lahan pertanian, PLTA serta yang bermuara
langsung ke laut/waduk yang mengalir dengan lancar tanpa mendapat gangguan dari
tumpukkan sampah. Selain itu juga dengan melakukan pengerukan terhadap dasar
sungai yang mengalami pendakalan.
Jika musim hujan datang
mengalami kebanjiran, dan apabila musim kemarau datang mengalami kekeringan
seperti tidak memepersalahkan hal ini, maka harus terjadi keseimbangan dalam
pengelolaan air hujan maupun mata air.
Dalam hal ini pemerintah juga harus menyesuaikan dalam melekukan perbaikan system mau pembangunan dalam mengatasi kedua masalah ini, Jangan mengulang kebodohan yang selama ini masih terjaga dengan baik, dengan tidak melihat kondisi dan situasi yang sedang terjadi, keterlambatan maupun ketidaksesuaian pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur irigasi maupun drainase.
Dalam hal ini pemerintah juga harus menyesuaikan dalam melekukan perbaikan system mau pembangunan dalam mengatasi kedua masalah ini, Jangan mengulang kebodohan yang selama ini masih terjaga dengan baik, dengan tidak melihat kondisi dan situasi yang sedang terjadi, keterlambatan maupun ketidaksesuaian pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur irigasi maupun drainase.
Selama ini pembangunan
irigasi, gorong-gorong maupun drainase dilakukan ketika telah memasuki musim
penghujan, akibatnya pembangunan ini terkendala dan bukannya menjadi pengendali
debit air hujan malah menjadi salah satu menambah masalah yang masalah itu
belum terselesaikan jua. Oleh karena
itu, hal ini haruslah disesuaikan dalam tahap pembangunannya sebelum masuk
musim penghujan dan musim kemarau sehingga pembangunan ini dapat berfungsi
dengan baik, tepat guna dan tepat sasaran.
Menjaga dan
melestarikan kawasan pinggiran sungai, taman dan hutan dengan program
penghijauan kembali untuk memperbaiki dan menata kawasan tersebut sebagai lahan
terbuka hijau dan lahan resapan air hujan yang telah rusak maupun gundul
menjadi hijau dan rindang kembali, sehingga dapat menstabilkan dan menjaga
ketersediaan air tanah sebagai alternatif.
Kemudian pemerintah
juga harus memperbanyak membangunan waduk sebagai penampungan air yang dapat
menyimpan air dikala volume air dalam kapasitas yang berlebih, terlebih pada
musim penghujan yang dapat mengendalikan genangan air serta menghindarkan dari
kebanjiran dan tentunya ketersediaan air di waduk ini dapat menjaga ketersediaan
air dan dapat di pergunakan di kala musim kemarau (kekeringan) seperti sekarang
ini.
Selain dari pembangunan
waduk baru, pastilah pemerintah juga harus menjaga dan merawat waduk yang telah
ada dengan melakukan pengerukan terhadap pengendapan tanah di dasar waduk yang
membuat kedalaman waduk berkurang serta membuat waduk juga ikut mengering pada
musim kemarau, selama ini waduk-waduk yang ada ikut mengering akibat dari
pengendapan tanah maupun material lain yang terbawa masuk dan tertampung di dalam
waduk.
Jangan sampai
pembangunan waduk yang baru ini, yang telah menelan anggaran negara hingga
milyaran-milyaran rupiah sama sekali tidak berguna maupun berfungsi dengan baik
untuk menjaga ketersediaan air untuk aktifitas pengairan lahan pertanian masyarakat
dan kebutuhan sehari-hari dan tidak dapat pula menyelamatkan masyarakat
indonesia dari ancaman kekeringan dan perubahan iklim (climate change).
Komentar
Posting Komentar